Reza Permadi dan Misinya Memajukan Desa Wisata Indonesia dengan Teknologi
Indonesia merupakan negara dengan ratusan desa wisata. Namun sayang keberadaan desa wisata ini masih jauh dari teknologi. Padahal permainan di industri wisata semakin hari semakin pesat. Banyak dari pelaku desa wisata ini yang tidak melakukan jemput bola dan hanya mengandalkan pengunjung secara konvensional.
Terlebih dengan adanya revolusi digital yang terjadi pada industri wisata, membuat pemain lama tidak bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada.
Ini menjadi keresahan yang dirasakan oleh Reza Permadi yang merupakan lulusan program Master of Sustainable Tourism. Reza mendapatkan ide untuk mendirikan perusahaan bernama Autorin dengan program yang dimilikinya yakni Autorin Visitor Management System (AVMS) yakni sebuah program dari Autorin.
Ide ini, Reza dapatkan saat mengikuti mata kuliah Smart Tourism dimana ia menulis tentang Visitor Management System dan memutuskan untuk mewujudkannya melalui AVMS setelah lulus.
Reza Permadi kemudian meluncurkan AVMS pada tahun 2019. AVMS memiliki program membantu pengelola destinasi atau desa wisata untuk menjual paket, atraksi wisata, dan layanannya secara daring. Saat ini, ada sekitar 100 desa wisata di Indonesia telah menggunakan AVMS dengan pola kemitraan. Autorin juga membantu mereka membangun database pengunjung dan mencatat keuangan.
“Sebenarnya ada 717 desa wisata di Indonesia yang sudah mendaftar aku Atourin, tapi yang sudah jalan baru 197 desa wisata,” kata Reza Permadi, pendidi Atourin yang dilansir dari Tempo.co. “Angka itu tentu masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah desa wisata di Indonesia,” tambahnya.
Berkolaborasi dengan Pemerintah
Wisata merupakan hal yang sangat dekat dengan pemerintah. Pada akhirnya wisata akan mampu mengangkat nama dari daerah atau negara. Reza melihat peluang ini dan memutuskan untuk berkolaborasi dengan pemerintah.
Dari data BPS pada 2021 terdapat tren 70 persen wisatawan di Indonesia sudah go digital, namun baru 20 persen pengelola wisata yang go digital. “Hal itu tentu sangan timpang, karena itu, melalui platform ini, kami berusaha mendorong semua destinasi wisata di Indonesia go digital, targetnya pada 2030,” kata Reza masih dilansir dari Tempo.co.
Di sinilah Reza memutuskan bergabung dengan pemerintah yakni dengan selalu dilibatkan dalam berbagai kegiatan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif (Kemenparekraf). Misalnya ketika ada program Anugerah Desa Wisata Indonesia dan Program Kampanye Sadar Wisata lalu program Beli Kreatif Desa Wisata.
“Di seluruh program itu, kami mengakuisisi mitra. Makanya bisa cukup massif,” kata Reza. “Kami juga mendukung program pemerintah karena di tahun ini mendorong 1,4 miliar pergerakan wisatawan di tahun 2024 ini,” Reza menambahkan.
Hingga saat ini Atourin juga telah digandeng oleh sejumlah pemerintah daerah untuk mendigitalkan desa wisata mereka. Untuk yang terbaru, Atourin membantu Pemerintah Belitung Timur mendigitalkan 10 desa wisata, kemudian Provinsi Kalimantan Tengah, mendigitalkan 20 desa, di Kabupaten Samosir, 10 desa. “Itu semua menggunakan platform kami,” ungkap Reza.
Bekerja Sama dengan Desa Sejahtera Astra dan Kampung Berseri Astra
Tidak berhenti dengan pemerintah, Reza juga mendorong Atourin untuk bekerja sama dengan pihak swasta. Reza melihat adanya peluang dari program yang dimiliki oleh Astra yakni Desa Sejahtera Astra dan Kampung Berseri Astra dan mengajukan Atourin untuk berkolaborasi di dalamnya.
Melalui program Desa Sejahtera Astra dan Kampung Berseri Astra ini, Atourin membantu mengembangkan berbagai potensi di suatu desa, baik itu produk lokal, UMKM, hingga sektor pariwisatanya. “Kami sedang memulai upaya supaya kampung-kampung binaan Astra ini masuk ke platform kami,” kata Reza.
Selain menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, Reza berusaha mengatasi kendala berupa akses internet di desa wisata yang terletak di pelosok. Hal ini dilakukannya dengan berkolaborasi dengan Bakti Kominfo supaya bisa menyediakan akses internet di desa-desa wisata terutama di pelosok.
Bagaimana pun akses internet menjadi bagian penting yang akan mendukung kesuksesan desa wisata dalam memperkenalkannya ke dunia luar. Dengan dukungan akses internet yang baik, platform AVMS ini, pengunjung bisa melakukan pemesanan dan reservasi secara jauh-jauh hari.
“Pengunjung tinggal pesan melalui aplikasi ini, jadi sampai lokasi yang tidak ada internet, hanya cukup memperlihatkan QR code yang sudah dibeli sebelumnya, nanti masyarakat di desa tinggal mencatat saja secara manual,” ujar Reza.
Mendapatkan Apresiasi Satu Indonesia Award 2023
Atas kontribusi Reza Permadi untuk desa wisata yang ada di Indonesia, Reza berhasil mendapatkan apresiasi Satu Indonesia Award 2023 untuk kategori teknologi mewakili Provinsi DKI Jakarta.
“Aturin inilah yang akhirnya diapresiasi oleh Astra melalui 1 Indonesia Awards di tahun lalu. Jadi yang kami lakukan adalah pendampingan, pelatihan dan pendampingan, supaya pelan-pelan mereka mau menerima, oh ternyata mereka butuh teknologi,” jelasnya yang dilansir dari insidelombok.id.
Saat ini, Reza Permadi dan Atourin juga telah memberikan manfaat untuk desa wisata yang ada di Indonesia, khususnya dalam hal penghasilan mereka.
“Dalam setahun mereka bisa menambah sekitar 50-60 juta rupiah. Yang tadinya dia sudah punya pasar sendiri, misalkan anak sekolah, tapi dengan hadirnya kami, kita perluas pasar mereka. Ada turis macam negara, ada korporasi yang bisa datang untuk beli paketnya,” terangnya.
Ini merupakan pencapaian terbaik karena dengan kemajuan wisata di Indonesia maka akan memajukan Indonesia.
Get notifications from this blog