√ Alvinia Christiany dan Komunitas Teman Autis: Berbeda Itu Indah - It's Me Desi Murniati
Copyright © oleh Desi Murniati - All Rights Reserved. Powered by Blogger.

Friday, October 11, 2024

Alvinia Christiany dan Komunitas Teman Autis: Berbeda Itu Indah

"We are all different and that is beautiful." 

Komunitas Teman Autis.

komunitas teman autis
Alvinia Christiani dalam acara bersama anak autis. Sumber: goodnewsformindonesia


Sore itu, aku berdiam cukup lama sembari menonton YouTube dari layar ponsel. Ada judul besar di sana yakni DIDIAGNOSIS AUTIS DI USIA 30 TAHUN! KOK BISA? Buatku, menonton video tersebut memberikan pengetahuan baru mengenai dunia anak autis yang selama ini tidak begitu aku pahami.

Autisme merupakan gangguan perilaku dan interaksi sosial akibat perkembangan syarat otak. Autime ini sering dideteksi saat masa anak-anak, namun ternyata ada juga yang baru mengetahui adanya gangguan autisme ini di usia dewasa. Seperti cerita dari video yang aku tonton.

Memiliki anak dengan gangguan autisme tentu bukanlah hal yang mudah. Orang tua harus memberikan pendidikan yang berbeda bagi anak-anak dengan autisme. Tidak heran, jika anak dengan gangguan ini sering dianggap sebagai 'orang aneh' dan kerap menjadi sasaran bullying di sekolah.

Di sinilah Alvinia Christiany hadir membersamai orang tua dari anak-anak autisme agar anak-anak autis mendapatkan pendidikan yang layak dan adil. Alvinia Christiany bersama teman-temannya membangun Komunitas Teman Autis untuk memberikan edukasi mengenai autisme kepada orang tua yang memiliki anak didiagnosis autisme.

Komunitas Teman Autis telah digagas sejak tahun 2017 dan memiliki nama Proyek Light It Up. Kemudian pada April 2018, komunitas ini berganti nama menjadi Teman Autis. Komunitas yang didirikan oleh Alviana, Ratih, dan rekan-remannya memiliki tujuan untuk lebih memahami, mendukung, dan membantu para penyandang autisme.

Anak dengan Autisme: Mengapa Dianggap Berbeda?


Dilansir dari Alodokter, autisme merupakan gangguan perilaku dan interaksi sosial akibat kelainan perkembangan saraf otak. Kondisi ini menyebabkan penderitanya sulit berkomunikasi, berhubungan sosial, dan belajar.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh WHO, autisme terjadi pada 1 dari 160 anak di seluruh dunia. di Indonesia sendiri, jumlah penyandang autisme terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan ini terjadi hingga 500 anak setiap tahun. Bahkan pada tahun 2021, jumlah anak dengan autisme mengalami peningkatan yang cukup drastis hingga 2,4 juta.

Dari besarnya jumlah penyandang autisme, apakah mereka mendapatkan pendidikan yang layak? Seperti yang diketahui, anak dengan autisme memiliki gangguan dalam berkomunikasi, berhubungan sosial, dan belajar. Tidak jarang juga anak-anak dengan autisme menjadi korban bullying di sekolah dan lingkungan pertemanan karena mereka dianggap berbeda.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang dilansir dari Liputan6.com, pada tahun 2021 jumlah anak berkebutuhan khusus ada 1,6 juta anak di Indonesia. Dari jumlah anak berkebutuhan khusus ini, diperkirakan hampir 80% di antaranya ini belum mendapatkan pendidikan yang layak. Terlebih sejak pandemi Covid-19, anak-anak autis mengalami kesulitan untuk mendapatkan hak pendidikan karena banyak sekolah yang menggunakan sistem online.

Tidak hanya itu, kesulitan mendapatkan hak pendidikan masih harus ditambah dengan tingginya bullying atau perundungan anak autis di lingkungan sekolah dan pergaulan. Berdasarkan penelitian oleh The Conversation, anak-anak dengan autisme dan tidak mendapatkan perawatan akan berisiko lebih tinggi untuk mengalami perundungan di sekolah. Perundungan ini lebih sering terjadi di usia sekolah menengah dibandingkan sekolah dasar.

Jika ini dibiarkan, maka akan terjadi peningkatan risiko menyakiti diri sendiri dan bunuh diri empat kali lipat saat usia 14-15 tahun.

komunitas teman autis
Bersama komunitas Anak Autis. Sumber: goodnewsfromindonesia


"Kondisi autisme di Indonesia yang belum banyak diketahui membuat kita pengin sebarkan kesadarannya. Dengan mereka tahu apa itu autisme, individu autis jadi tidak dirundung lagi," tandas Alvinia saat diwawancara Fernanda Saputra, Sabtu (26/11/2022) yang kemudian diangkat di idntimes.com (30/11/2022).

Komunitas Teman Autis lahir dari keresahan Alvinia Chistiany terhadap anak-anak autis yang ada di Indonesia. Anak-anak autis ini sering menjadi korban bullying dan mendapat perlakuan yang tidak adil. Teman Autis merupakan organisasi yang bergerak di bidang advokasi dan edukasi tentang autisme.

Komuniyas ini memiliki visi yaitu untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, toleran, dan peduli terhadap penyandang autisme. Sedangkan visi yang dimiliki yaitu untuk memberikan informasi yang benar dan akurat tentang autisme, serta memberikan dukungan moral dan materiil kepada penyandang autisme dan keluarganya.

Komunitas Teman Autid memiliki tujuan meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup penyandang autisme, serta menghapus stigma dan diskriminasi yang ada di masyarakat. Diharapkan dengan adanya Teman Autis ini, anak-anak dengan penyandanh autisme mendapatkan hak yang sama dalam hal pendidikan dan juga di lingkungan masyarakat.

Sedangkan untuk orang tua, bisa mendapatkan edukasi mengenai autisme sehingga bisa memenuhi kebutuhan dan memberikan perawatan terbaik untuk anak dengan autisme.

Program yang Dimiliki Komunitas Teman Autis


teman autis
Komunitas Teman Autis. Sumber: temanautis.com


Untuk mendukung visi dan misi yang dimiliki, Teman Autis memiliki beragam kegiatan untuk mengedukasi masyarakat tentang anak-anak dengan autisme. Berikut beberapa program yang dimiliki oleh Teman Autis:

  • Mengadakan seminar, workshop, diskusi, dan pelatihan tentang autisme yang ditujukan bagi masyarakat umum, guru, orang tua, dan penyandang autisme.
  • Membuat kampanye sosial melalui media sosial, poster, spanduk, dan video untuk menyebarkan informasi positif tentang autisme.
  • Mengadakan kunjungan ke sekolah-sekolah inklusif, pusat-pusat rehabilitasi, dan rumah-rumah penyandang autisme untuk memberikan bantuan dan motivasi.
  • Menyelenggaran acara-acara kreatif dan rekreasi bersama penyandang autisme, yang terdiri dari lomba mewarnai, bermain musik, olahraga, piknik, dan lainnya.

Dengan kegiatan-kegiatan tersebut, Teman Autis saat ini telah memberikan dampak positif kepada masyarakat terkait informasi autisme. Berikut beberapa dampak positif yang telah disebarkan oleh Teman Autis:

  • Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang autisme. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh komunitas Teman Autis pada tahun 2023, sebanyak 87% responden mengaku lebih paham tentang apa itu autisme setelah mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas ini.
  • Meningkatkan keterampilan dan kepercayaan diri penyandang autisme. Berdasarkan testimoni yang diberikan oleh beberapa orang tua penyandang autisme, anak-anak mereka menjadi lebih aktif, mandiri, dan bahagia setelah berinteraksi dengan komunitas Teman Autis. Mereka juga menjadi lebih terbuka untuk belajar hal-hal baru dan mengekspresikan diri mereka.
  • Meningkatkan kerjasama dan solidaritas antara penyandang autisme, keluarga, guru, dan masyarakat. Berdasarkan laporan kegiatan yang dibuat oleh komunitas Teman Autis, sebanyak 1.500 orang telah terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas ini sejak tahun 2018. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, usia, gender, agama, dan profesi.
Tidak hanya itu, Teman Autis juga mendapatkan berbagai penghargaan dari berbagai pihak, apa saja? Berikut penghargaan yang telah diterima oleh Teman Autis:

  • Penghargaan sebagai Organisasi Sosial Terbaik dari Kementerian Sosial Republik Indonesia pada tahun 2020.
  • Dukungan dana dari Yayasan Astra pada tahun 2021.
  • Apresiasi dari Presiden Republik Indonesia pada peringatan Hari Autisme Sedunia pada tahun 2022.

Dengan karya-karya tersebut, Alvinia Christiany berhasil menjadi salah satu penerima apresiasi SATU Indonesia Award (Astra) di tahun 2022.

alvinia Christiany
Alvinia Christiany sebagai penerima Satu Indonesia Award. Sumber: goodnewsfromindonesia


Saat ini Teman Autis masih terus memberikan dedikasi untuk anak-anak penyandang autisme melalui akun media sosial @temanautis dan juga di website www.temanautis.com. Melalui website tersebut, Teman Autis memberikan informasi mengenai apa itu autisme, tes psikologi, hingga klinik/terapi/sekolah yang bisa dipilih oleh anak-anak dengan autisme.

Referensi:
 
https://theconversation-com.translate.goog/kids-on-the-autism-spectrum-experience-more-bullying-schools-can-do-something-about-it-184385?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

https://www.alodokter.com/autisme

https://bisnis.tempo.co/read/1926940/nasabah-prioritas-meningkat-aset-wealth-management-bri-tumbuh-2305-persen?tracking_page_direct

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7336606/wamenkes-ungkap-2-4-juta-anak-di-indonesia-idap-autisme

https://www.liputan6.com/disabilitas/read/4526310/pendidikan-formal-untuk-anak-autisme-masih-jadi-kendala-di-indonesia-apa-masalahnya

https://kumparan.com/cha-dm/alvinia-christiany-dan-mimpi-indonesia-ramah-autis-1zSukc454qx/1

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/10/04/alvinia-christiany-pejuang-teman-autis-yang-menginspirasi

https://www.viva.co.id/gaya-hidup/inspirasi-unik/1643550-alvinia-christiany-atasi-stigma-autism-di-indonesia-lewat-teman-autis

https://www.idntimes.com/life/inspiration/gagah-nurjanuar-putra/upaya-alvinia-christiany-wujudkan-ramah-autis-c1c2?page=all


Get notifications from this blog