Perubahan Iklim dan Bencana Alam: Mempertanyakan Tanggung Jawab Manusia
Melihat pemberitaan Indonesia saat ini, berdasarkan data BMKG, anomali suhu udara rata-rata pada bulan Agustus 2023 menunjukkan anomali positif dengan nilai sebesar 0.5 °C, yang merupakan nilai anomali tertinggi ke-3 sepanjang periode pengamatan sejak 1981.Perubahan iklim diidentifikasi sebagai penyebab bencana alam yang semakin sering dan parah di seluruh dunia.
Fenomena perubahan iklim menyebabkan dampak yang nyata dan merugikan bagi negara ini, serta mengancam pencapaian berbagai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan. Perubahan iklim merupakan perubahan temperatur atau suhu dan pola cuaca yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Adanya perubahan iklim dapat mengancam keberlangsungan makhluk hidup.
Dekade ini, perubahan iklim sering dikaitkan pada global warming atau pemanasan global. Perubahan iklim global adalah perubahan pola iklim yang terjadi dan tampak mulai pertengahan hingga akhir abad 20 ke depan yang berkaitan dengan naiknya kadar CO2 atau penipisan ozon di atmosfer (Ainnurrohmah & Sudarti, 2022).
Gaya hidup manusia yang merusak lingkungan merupakan faktor adanya peningkatan suhu di muka bumi. Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), penyebab utama perubahan iklim adalah emisi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO2) yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam.
Disampaikan dalam World Resources Institute, Deforestasi atau Penebangan hutan yang berlebihan menyebabkan hilangnya hutan hujan yang penting dalam menyerap CO2 dari atmosfer. Sehingga terjadi polusi udara yang juga berkontribusi pada perubahan iklim dengan menghasilkan partikel-partikel yang mempengaruhi iklim dan menurunkan kualitas udara (United Nations Environment Programme).
Perubahan iklim adalah isu yang sangat serius dan mengancam seluruh populasi manusia. Dampak perubahan iklim dapat t mempengaruhi kehidupan manusia, termasuk masalah kesehatan. Perubahan iklim ekstrem dan tidak terduga dapat memicu wabah penyakit seperti demam berdarah, penyakit kulit, serta infeksi pernapasan seperti batuk dan pilek.
Selain kesehatan, perubahan iklim juga dapat mengganggu sektor pertanian dan berdampak ekonomi. Pertumbuhan tanaman seperti padi, tebu, dan sayuran dapat terganggu oleh perubahan iklim, dan ini bisa berdampak negatif pada ekonomi. Perubahan iklim juga dapat mengganggu keseimbangan alam, menyebabkan badai karena perubahan pola curah hujan, kekeringan karena suhu yang semakin tinggi, dan menyebabkan kelangkaan air.
Dampak Perubahan Iklim dan Bencana Alam yang terjadi diantaranya peningkatan suhu global mengakibatkan bencana seperti gelombang panas ekstrem, kekeringan, dan cuaca ekstrem lainnya. Berdasarkan data National Oceanic and Atmospheric Administration, mencairnya es di kutub dan gletser menyebabkan kenaikan permukaan laut, mengancam pesisir dan pulau-pulau.
Secara serius pembahasan yang dilakukan United Nations Office for Disaster Risk Reduction menyoroti bahwa perubahan iklim juga dapat menyebabkan perubahan dalam pola curah hujan, menghasilkan kekeringan dan banjir yang seringkali merusak pertanian dan infrastruktur.
Lalu apa yang dipertanggungjawabkan manusia? Manusia secara langsung bertanggung jawab atas emisi gas rumah kaca melalui aktivitas industri, transportasi, dan penggunaan energi fosil. IPCC Fifth Assessment Report telah mengkonfirmasi hubungan antara emisi ini dan perubahan iklim.
Pengurangan hutan juga merupakan tindakan manusia. Praktik deforestasi yang tidak berkelanjutan memperburuk perubahan iklim. Manusia memiliki peran penting dalam mengurangi dampak perubahan iklim melalui tindakan adaptasi dan mitigasi seperti penggunaan energi terbarukan, reboisasi, dan praktik pertanian yang berkelanjutan.
Manusia memiliki peran penting dalam perubahan iklim, dan oleh karena itu, mereka juga memiliki tanggung jawab untuk mengatasi masalah ini. Dengan kesadaran, tindakan kolektif, dan dukungan dari pemerintah dan sektor swasta, perubahan iklim dapat diatasi untuk melindungi bumi dan masyarakat di seluruh dunia. Langkah yang dapat dilakukan manusia untuk mengurangi emisi dan perubahan iklim yang semakin buruk yaitu :
1. Kesadaran dan Pendidikan
Salah satu langkah pertama yang harus diambil adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim dan dampaknya. Pendidikan tentang perubahan iklim sebaiknya dimulai sejak usia dini, sehingga generasi mendatang memiliki pemahaman yang kuat tentang masalah ini. Setiap individu juga memiliki tanggung jawab dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Mengurangi konsumsi energi, menghindari limbah, dan mendukung produk dan layanan yang ramah lingkungan adalah beberapa tindakan yang bisa diambil.
2. Kebijakan dan Regulasi
Pemerintah perlu mengambil tindakan tegas dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Ini termasuk mendukung penggunaan energi terbarukan, mengurangi subsidi energi fosil, dan menerapkan regulasi ketat terhadap emisi industri.
3. Pengembangan Teknologi Bersih
Investasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi bersih sangat penting. Hal ini dapat membantu mengurangi emisi dari sektor-sektor kunci seperti transportasi, energi, dan industri.
Konservasi Hutan
4. Reboisasi
Perlindungan hutan dan reboisasi adalah langkah penting untuk mengatasi perubahan iklim. Mencegah deforestasi yang tidak berkelanjutan dan mendukung praktik kehutanan berkelanjutan harus menjadi prioritas.
5. Pengurangan Sampah dan Polusi
Mengurangi sampah plastik dan polusi lingkungan adalah bagian dari upaya mengurangi dampak perubahan iklim. Menyadari dampak limbah plastik terhadap lingkungan laut adalah salah satu langkah positif.
6. Transisi Menuju Ekonomi Hijau
Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan rendah karbon adalah langkah penting. Inovasi dalam sektor ekonomi seperti transportasi publik, energi terbarukan, dan industri hijau harus didukung.
Perubahan iklim dan bencana alam yang terkait dengannya adalah masalah global yang memerlukan perhatian serius. Manusia memiliki tanggung jawab besar dalam menyebabkan perubahan iklim, tetapi juga memiliki potensi untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk menguranginya.
Artikel Perubahan Iklim dan Bencana Alam: Mempertanyakan Tanggung Jawab Manusia ditulis oleh Ni Nyoman Era Jumantini
Rujukan:
Ainurrohmah, S. dan Sudarti S., 2022. Analisis Perubahan Iklim dan Global Warming yang Terjadi sebagai Fase Kritis. Jurnal Phi Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. Vol 3 (3), Hal. 1-10
https://www.bmkg.go.id/iklim/?p=ekstrem-perubahan-iklim
Get notifications from this blog