Menemukan Surga Tersembunyi di Pulau Belitung Bersama Teman Hidup Traveloka
Langit biru, suara debur ombak, dan semilir angin menjadi bagian yang tidak terpisahkan sore hari itu. Jika aku bisa memberikan jawaban atas pertanyaan "kapan momen terbaik di hidupku" maka aku akan menjawab, "sore hari itu." Saat itu aku berada di tempat impian dan bersama orang yang aku cintai: teman hidupku.
Dia menggenggam tanganku dan membawaku bersamanya melihat matahari terbenam di tepi pantai. Melihat matahari terbenam di tepi pantai selalu jadi pemandangan terindah. Kami bisa menyaksikan momen terakhir matahari menyembunyikan diri dan menyisakan warna kemerahan yang merekahkan langit. Aku dan dia sama-sama menyukai senja dan sunset, jadi ketika memutuskan untuk #LihatDuniaLagi kami memasukan sunset di pantai sebagai salah satu kegiatan kami.
Setelah menyaksikan matahari terbenam dengan indahnya, aku dan dia saling memandang. Lalu perlahan kudekatkan mulutku ke telinganya dan berbisik, "aku bahagia." Ya, pasti jika hal itu benar-benar terjadi di hidupku, aku akan sangat bahagia. Traveling adalah salah satu cara aku menemukan jawaban dari teka-teki hidup dan #TemanHidup adalah teka-teki paling rumit untuk ditemukan. Jika aku bisa menemukan #TemanHidup dan traveling bersamanya, bisa dibilang aku berhasil menyelesaikan teka-teki hidupku.
Jadi, apa alasan aku tidak berbahagia sore hari itu?
Solo Traveling: Impian yang Harus Diwujudkan
Akhir tahun ini usiaku akan menginjak 28 tahun. Usia yang terbilang 'sudah dewasa' dan dianggap sebagai siap menikah. Bahkan beberapa orang mengganggap usia sepertiku harus menikah. Banyak di antara mereka yang menganggap usia 25 adalah limit untuk menikah. Ada berbagai alasan, salah satunya adalah perempuan memiliki masa subur yang terbatas.
Orang-orang banyak yang berhitung, jika seorang perempuan akan mengalami menopause di usia 40-an tahun, untuk bisa memiliki anak 2 hingga 3 seorang perempuan harus menikah di umur 25 tahun. Sejatinya aku juga tidak mengerti sistem perhitungan menurut mereka tapi itu selalu jadi alasan orang-orang menanyakan 'kapan nikah' hingga 'makanya buka hati biar nikah' ke perempuan yang belum menikah sepertiku.
Bahkan, aku pernah dibilang, "kamu harus menikah, Des," seolah-olah aku ini memang tidak ingin menikah. Padahal siapa sih yang tidak mau menikah? Jika sampai seseorang memutuskan untuk tidak menikah, pasti ia punya alasan kuat yang mendasarinya. Termasuk ketika seseorang memutuskan 'belum' menikah sepertiku, pasti ada alasan yang mendasarinya.
Buat aku pribadi, alasan aku belum menikah adalah karena aku ingin melihat dunia lebih jauh lagi. Beberapa tahun yang lalu sebelum lulus kuliah aku pernah menanyakan ke diri sendiri, "sebenarnya apa sih yang benar-benar aku inginkan?" Pada saat itu aku menemukan 3 hal yang paling ingin aku lakukan yaitu menulis, berbisnis, dan traveling.
Saat ini aku sudah bekerja sebagai penulis konten dan juga sudah (pernah) memulai bisnis, tinggal traveling yang belum aku wujudkan. Aku menyukai solo traveling. Menurutku saat aku melakukan solo traveling, aku bisa menemukan rasa percaya diri yang tidak bisa kutemukan saat aku di rumah. Solo traveling adalah cara aku memberikan tantangan ke diri sendiri.
Bisa nggak sih aku keluar sendirian dan menghadapi tantangan yang ada di depanku sendirian? Bisa nggak sih aku melawan ketakutan saat berada di tempat yang baru pertama kali kukunjungi? Bisa nggak sih aku menghadapi orang asing yang kutemukan saat jalan-jalan sendirian?
Buatku traveling sendirian adalah cara aku menemukan teka-teki hidup. Aku selalu merasa ada dari bagian diriku yang terasa asing dan sulit untuk kukenali. Jalan-jalan sendirian adalah salah satu cara aku memecahkan teka-teki tersebut. Saat traveling sendirian aku memiliki banyak waktu sendiri dan bisa menggunakannya untuk ngobrol sama diri sendiri.
Saat itu aku akan melemparkan pertanyaan ke diri sendiri dan jawaban yang kuterima bisa berubah sebuah pilihan dan kadang hanya berupa kekuatan untuk menjalani hidup kembali.
Aku ingin identitas traveler bisa aku miliki sebelum menikah. Hingga ketika aku bertemu dengan #TemanHidup, dia bisa melihatku sebagai orang yang menyukai jalan-jalan dan bersamanya aku bisa mewujudkan impian #LihatDuniaLagi lebih jauh lagi.
Menemukan Teka-Teki Bernama Teman Hidup
Jika traveling adalah cara memecahkan teka-teki hidup, maka #TemanHidup adalah teka-teki yang paling sulit untuk kutemukan dan kupecahkan. Ketika aku membaca informasi Kompetisi Blog #LihatDuniaLagi, aku sangat tertarik mengikutinya karena ini adalah impianku selama ini. Jika memang belum bisa mewujudkannya karena belum bisa memecahkan teka-teki #TemanHidup, aku bisa menuliskan impianku tersebut. Bisa jadi dengan menuliskannya semesta akan membantu aku mewujudkannya.
Aku suka penyebutan #TemanHidup untuk menggambarkan pasangan suami-istri. Dengan konsep #TemanHidup ini pasangan suami istri bisa berbagi peran selayaknya dalam pertemanan. Bisa dibilang #TemanHidup adalah konsep pertemanan namun seumur hidup (Insya Allah). Pasangan suami istri akan saling bahu-membahu dalam urusan rumah tangga dan mereka memiliki kedudukan yang setara.
Tidak ada yang memimpin dan dipimpin. Tidak ada yang melayani dan dilayani. Tidak ada yang membimbing dan dibimbing. Pasangan #TemanHidup memiliki tanggung jawab masing-masing untuk menjadi lebih baik dan bekerja sama mewujudkannya.
Aku memiliki pernikahan impian yang kusebut dengan Pernikahan Setara. Jika banyak teman-temanku yang mencari pasangan untuk membimbingnya menjadi lebih baik, aku tidak. Menjadi lebih baik adalah tanggung jawab setiap individu. Pasanganku kelak tidak akan mengemban tugas seperti itu. Biarkan aku tetap menjadi diriku dan biarkan dia tetap menjadi dirinya. Dibandingkan memintaku membimbingku, aku ingin kami berjalan beriringan.
Pernikahan setara yang kuimpikan bisa memberikanku kesempatan untuk berpendapat, mengembangkan diri, dan menemukan pilihan sendiri (dengan diskusi juga pastinya). Pasanganku juga memiliki kesempatan yang sama. Kami berdua setara dalam semua hal.
Hingga saat ini menemukan #TemanHidup masih menjadi teka-teki di hidupku. Belum terbayangkan oleh diriku bagaimana akhirnya aku akan memecahkan teka-teki tersebut. Jadi, buat kamu yang membaca tulisan ini, pastikan kamu memahami kalau tulisna ini 100% impianku. Sesuatu yang aku rencanakan dan aku impian tapi entah kapan bisa terwujud.
Tapi aku percaya tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, apalagi jika semesta sudah turut merapalkan doa. Jadi, sebagai usaha mencari dukungan semesta untuk memecahkan teka-teki #TemanHidup, inilah destinasi impianku: Pulau Belitung.
Pulau Belitung: Bumi Laskar Pelangi
Intan Puspita Sari, seorang teman yang kukenal 8 tahun lalu berkat komunitas menulis pernah berkata, "Gimana kalau kita jalan-jalan ke Belitung? Aku pengen banget mengunjungi Museum Kata Andrea Hirata. Di sana juga banyak pantai, pasti sangat menyenangkan."
Perlu diketahui, temanku satu ini sangat mencintai dunia literasi dan juga buku. Dibandingkan diriku yang sometimes membaca buku, Intan ini rasanya hampir semua buku pernah ia baca. Khususnya buku-buku karya Andrea Hirata dan Tere Liye. Makanya wajar jika dia menjadikan Pulau Belitung sebagai tempat yang ingin dikunjungi. Ia pasti ingin melihat bagaimana Bumi Laskar Pelangi yang sesungguhnya: latar dari film kesukaannya.
Aku yang awalnya menganggap biasa Bumi Laskar Pelangi ini, akhirnya karena ucapan Intan ini aku menjadi tertarik dengan Pulau Belitung. Apalagi saat ini Intan sudah kembali ke kampung halamannya di Baturaja, Sumatera Selatan dan sudah bertahun-tahun kami tidak pernah bertemu. Sepertinya menyenangkan jika kami bisa bertemu kembali di tempat yang pernah kami rencanakan dan bersama #TemanHidup masing-masing.
Jadi jika ditanya mengapa aku menjadikan Pulau Belitung sebagai idaman, aku memiliki 3 (tiga) alasan, yakni:
- Pulau Belitung adalah destinasi impian Intan, temanku yang kukenal karena kami sama-sama menyukai dunia menulis. Jika aku bisa mengunjungi Belitung, kuharap di sana aku bisa bersama Intan dan kami sama-sama ditemani oleh #TemanHidup kami;
- Pulau Belitung terkenal akan pantainya yang cantik. Ada pulau-pulau kecil yang bisa kami kunjungi dan aku yakin ini akan menjadi pengalaman traveling yang menyenangkan;
- Belitung tidak hanya menghadirkan wisata alam, tetapi juga wisata budaya dimana salah satunya adalah Museum Kata yang menjadi museum sastra pertama di Indonesia. Sebagai salah satu pecinta buku dan film, tidak ada alasan untuk tidak mengunjungi Pulau Belitung.
Nah, untuk mendukung kelancaran traveling aku selalu merencakan perjalanan dengan matang sebelum memutuskan untuk berangkat ke detinasi tujuan. Ada beberapa persiapan yang dilakukan, yakni mulai dari mengenali destinasi tujuan, memilih transportasi yang akan digunakan, hingga budgeting. Mengenali destinasi tujuan jadi bagian yang sangat penting, seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta. Tapi sebenarnya aku lebih setuju tak kenal maka tersesat untuk sebuah perjalanan.
Agar aku dan traveler lainnya tidak tersesat ketika berkunjung ke Pulau Belitung, yuk ketahui informasi tentang Pulau Belitung ini di bawah ini:
Pulau Belitung: Kondisi Geografis dan Sejarahnya
Dilansir dari laman Wikipedia, Belitung atau Belitong (sebutan warga setempat) merupakan sebuah pulau yang ada di lepas pantai timur Sumatera yang diapit oleh Selat Gaspar dan Selat Karimata. Pulau ini terletak antara 107°08' BT sampai 107°58' BT dan 02°30' LS sampai 03°15' LS dengan luas seluruhnya 229.369 ha dan kurang lebih 2.293,69 km2.
Pulau ini juga dikenal sebagai Billitonit dan terdiri dari 2 (dua) kabupaten yakni Kabupaten Belitung yang beribu kota di Tanjung Pandan, dan Kabupaten Belitung Timur yang beribu kota di Manggar. Buatku pribadi, Manggar jadi nama yang tidak asing karena ini menjadi tempat dimana Ikal dan Arai, tokoh di film Sang Pemimpi (skuel Laskar Pelangi) melanjutkan SMA.
Pada masa kerajaan, Belitung pernah menjadi bagian dari Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 dan mulai tahun 1365 Belitung menjadi bagian dari Kerajaan Majapahit. Pada abad ke-15 Belitung sempat mendapatkan hak-hak pemerintahannya, namun tak lama kemudian takluk pada Palembang yang ada di bawah kepemimpinan Cakradiningkat II.
Pada masa pendudukan Belanda dan Jepang, Pulau Belitung menjadi jalur perdagangan dan tempat persinggahan kaum pedagang. Pedagang Arab dan Cina menjadi pedagang yang banyak berpengaruh di Pulau Belitung. Belitung pernah menjadi salah satu daerah kekuasaan Inggris berdasarkan penyerahan Tuntang pada tanggal 18 September 1821.
Pada bulan April 1944, tentara Jepang berhasil menduduki Pulau Belitung dan dipimpin oleh Guncho. Pasca kemerdekaan, Pulau Belitung beberapa kali mengalami perubahan pemerintahan dan pada tahun 2000 Pulau Belitung bersama Pulau Bangka memekarkan diri menjadi provinsi baru yakni Provinsi Bangka Belitung. Provinsi Bangka Belitung menjadi provinsi ke-31 di Indonesia.
Perjalanan Menuju Pulau Belitung
Setelah mengenal lebih dalam mengenai daerah wisata yang akan dikunjungi, selanjutnya adalah mengetahui perjalanan menuju tempat tersebut. Karena kali ini aku mau menuju Pulau Belitung, maka aku harus mengetahui perjalanan menuju pulau ini.
Ada beberapa pilihan untuk menuju Belitung, yakni melalui jalur udara dan melalui jalur darat (menyeberangi lautan). Tentu saja jalur udara adalah pilihan yang paling mudah dan cepat. Jika kamu memilih perjalanan jalur darat, kamu bisa memilih Bandara H.A.S. Hanandjoeddin yang ada di Pulau Belitung sebagai bandara tujuan.
Ada beberapa kota di Indonesia yang memiliki rute penerbangan ke Bandara H.A.S Hanandjoeddin ini. seperti Jakarta, Yogyakarta, Medan, Batam, Semarang, Denpasar, dan juga Palembang. Untuk aku yang saat ini tinggal di Lampung berarti aku bisa memilih rute dengan dua kali penerbangan yakni dari Bandara Raden Inten II, transit di Bandara Soekarno-Hatta, dan baru menuju Bandara H.A.S Hanandjoeddin.
Untuk transportasi jalur darat, ada dua pilihan yang bisa diambil yakni melalui Pelabuhan Tanjung Api-Api Palembang atau melalui Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Kalau aku pribadi, karena Lampung dan Palembang adalah dua provinsi yang bersebelahan, aku pasti akan memilih jalur Lampung-Palembang-Belitung.
Transportasi Selama di Pulau Belitung
Biasanya ketika aku memutuskan untuk traveling, transportasi selama di tempat tujuan adalah hal yang harus aku ketahui. Apakah di sana tersedia ojek online, dimana pemberhentian jika menggunakan angkutan umum, hingga jalur-jalur yang harus dilalui untuk menuju tempat tujuan.
Berdasarkan research di Google, ketika berada di Pulau Belitung, kamu bisa memilih jalan-jalan bersama agen travel, menggunakan bis, atau bisa menyewa motor. Salah satu informasi wisata bersama agen travel adalah video vlog yang dibuat oleh Fiersa Besari, yang bisa kamu tonton di bawah ini:
Sedangkan lainnya kebanyakan memilih transportasi menggunakan sepeda motor yang bisa disewa ketika sudah berada di Pulau Belitung. Menyewa sepeda motor dianggap lebih murah dan mudah dibandingkan harus menggunakan transporasi bus. Terlebih untuk kamu yang mau mengunjungi Museum Kata Andrea Hirata atau Replika SD Laskar Pelangi yang ada Belitung Timur, motor bisa mempermudah kamu untuk menempuh perjalanan hingga 30 km menuju Belitung Timur.
Suku dan Bahasa di Pulau Belitung
Buat kamu yang menonton film Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi, kamu pasti akan menemukan tokoh-tokohnya berbicara menggunakan bahasa Melayu. Berdasarkan laman https://www.belitunginfo.com/belitung/kebudayaan-masyarakat-belitung/ suku bangsa terbesar di Pulau Belitung adalah suku Melayu. Suku Melayu yang ada di Belitung ini dibagi menjadi dua, yakni Orang Darat (ditujukan untuk penduduk yang tinggal jauh dari kota) dan Urang Juru atau Urang Laut (penduduk yang tinggal di pesisir).
Untuk bahasa, Pulau Belitung banyak digunakan bahasa Melayu Belitong dengan aksen atau dialek yang berbeda antara Orang Darat dan Urang Laut. Dialek yang digunakan di Belitung (dan juga Bangka) adalah dialek Ranggi Asam, dialek Tua Tunu, dialek Jeriji, dialek Tempilang, dan dialek Mayang.
Destinasi Wisata di Pulau Belitung
Karena tujuan utama mengunjungi Pulau Belitung adalah untuk berwisata, kamu wajib mengetahui destinasi wisata apa saja yang bisa dikunjungi selama berada di Pulau Belitung. Nah, apa saja nih destinasi wisata yang bisa dikunjungi ketika berada di Pulau Belitung?
1. Pulau Lengkuas
Sumber: Paket Tour Belitung |
Pulau Lengkuas menjadi destinasi yang wajib kamu kunjungi ketika berada di Pulau Belitung. Pulau ini sangat iconic ketika membahas wisata di Belitung, khususnya mercusuar yang ada di Pulau Lengkuas ini. Pulau Lengkuas berada di sebelah utara Pulau Belitung dan membutuhkan waktu tempuh selama 30 menit dari Bandara H.A.S Hanandjoeddin.
2. Pantai Tanjung Tinggi
Sumber: Travel Kompas |
Buat kamu yang menonton film Laskar Pelangi, harusnya tidak asing dengan pantai satu ini, yakni Pantai Tanjung Tinggi. Pantai Tanjung Tinggi merupakan pantai yang menjadi lokasi syuting Laskar Pelangi. Itu lho, scene dimana Ikal bermain bersama teman-temannya. Aku sih paling ingat di scene itu adanya batuan besar di pantai tersebut.
Buat kamu yang ingin mengunjungi pantai ini, Pantai Tanjung Tinggi ada di sebelah utara Pulau Belitung dan memiliki jarak 37 km. Pantai ini sangat cocok buat kamu yang ingin menikmati pantai sembari berenang karena ombak di Pantai Tanjung Tinggi cukup tenang.
3. Pantai Tanjung Kelayang
Sumber: Tribunnews |
Masih ada di bagian utara Pulau Belitung, Pantai Tanjung Kelayang juga bisa menjadi salah satu tujuan wisata di Belitung. Di pantai ini kamu bisa melihat Batu Kelayang yang pernah menjadi maskot dari Sail Wakatobi - Belitung pada tahun 2011.
4. Bukit Berahu
Sumber: Belitungoktour |
Kamu tertarik mengunjungi pantai yang memiliki restoran dan villa? Bukit Berahu ini bisa menjadi pilihan. Tempat ini merupakan sebuah restoran dan villa yang menyajikan pemandangan pantai yang indah. Jika kamu baru saja mengunjungi Pantai Tanjung Tinggi, Bukit Berahu berada tidak jauh darinya.
Untuk bisa mencapai villa ini, pengunjung harus menaiki 97 anak tangga, jadi pastikan kamu memakai alas kaki atau sepatu yang sesuai.
5. Pulau Pasir
Sumber: CNN Indonesia |
Ingin mengunjungi pulau unik yang berupa daratan pasir? Pulau Belitung memiliki keindangan pulau ini dengan nama Pulau Pasir. Pulau Pasir adalah sebuah pulau yang terbentuk ketika air sedang surut. Sedangkan ketika air sedang pasang, pulau satu ini tidak akan tampak dan tenggelam di bawah air laut.
6. Danau Kaolin
Sumber: Kumparan |
Meskipun bukan tempat wisata umum, Danau Kaolin menjadi tujuan banyak pelancong khusunya fotografer. Makanya di antara agen wisata yang memasukan Danau Kaolin ini menjadi salah satu destinasi wisata yang bisa dikunjungi saat ke Pulau Belitung.
Memiliki pemandangan yang hampir sama seperti Kawah Putih di Bandung, Danau Kaolin merupakan kekayaan tambang yang ada di Belitung. Kamu bisa menikmati keindangan alam berupa danau yang berwarna biru dan juga kaolin berwarna putih.
7. Museum Kata
Sumber: Tokopedia |
Buat pecinta buku dan film Laskar Pelangi, Museum Kata adalah tempat wisata di Pulau Belitung yang tidak boleh terlewatkan. Di Museum Kata ini pengunjung bisa menikmati koleksi tentang film Laskar Pelangi.
Museum ini dibangun oleh Andrea Hirata dengan tujuan agar anak-anak di desa Gantong dapat terinspirasi dan semakin mengembangkan bakat seni yang mereka miliki.Tertarik mengunjungi Museum Kata ini? Kamu bisa datang ke Kabupaten Belitung Timur tepatnya di Kecamatan Gantung.
Traveling Plan di Pulau Belitung
Traveling plan jadi bagian penting yang tidak boleh terlewatkan ketika traveling. Biasanya aku membuat traveling plan dari jauh-jauh hari untuk memastikan keamanan diri sendiri saat sedang traveling. Ada beberapa hal yang selalu aku perhatikan ketika membuat traveling plan, yakni:
- Transportasi yang akan digunakan baik itu untuk berangkat ataupun pulang;
- Keamanan di bandara, stasiun, atau terminal pada saat datang atau tiba;
- Tips-tips keamanan lainnya seperti tempat meletakan tas atau koper hingga kemana harus mencari bantuan jika ada masalah;
- Barang-barang apa saja yang harus dibawa;
- Bahasa daerah tempat tujuan;
- Mencari tempat untuk menginap, jika akan menginap di hotel maka harus mencari hotel dari jauh-jauh hari;
- Transportasi menuju bandara, terminal, atau stasiun dan menuju hotel dari bandara, terminal, atau stasiun;
- Budgeting.
1. Menentukan Destinasi Mana Saja yang Akan Dikunjungi
2. Memilih Transportasi yang Akan Digunakan
3. Menentukan Jadwal Keberangkatan dan Durasi Traveling
4. Mulai Memesan Penerbangan dan Hotel
5. Mencari Informasi Seputar Agen Travel Saat Tiba di Belitung
6. Mencari Informasi Penyewaan Motor atau Mobil
7. Packing
Pesan Hotel dan Pesawat ke Belitung Lebih Mudah Bersama Traveloka
Sumber: Traveloka |
- Telah bekerja sama dengan berbagai hotel dan maskapai pesawat baik di Indonesia atau di luar negeri. Dengan begitu, aku bisa menemukan banyak pilihan di Traveloka;
- Cara pesan yang sangat mudah;
- Ada berbagai metode pembayaran yang bisa dipilih. Bisa melalui transfer bank, ATM, bayar di minimarket, hingga menggunakan Traveloka Paylater;
- Pengguna bisa mengatur hotel yang dicari melalui fitur filter dan urutkan. Jadi, buat yang ingin memesan hotel dengan harga paling murah fitur urutkan harga terendah bisa jadi pilihan;
- Memiliki fitur reimbursement, jadi sebagai pengguna aku tidak perlu khawatir misalnya tiba-tiba ada keperluan dan harus cancel penerbangan atau hotel;
- Terpercaya. Sejauh ini tidak pernah ada kendala atau masalah saat menggunakan Traveloka.
Pilihan Pesawat Lampung - Belitung di Traveloka
Pilihan Hotel di Belitung
Budgeting Wisata di Pulau Belitung Bersama Traveloka
Setelah membahas semua detail traveling ke Pulau Belitung bersama Traveloka, kurang lengkap rasanya jika tidak membahas budgeting untuk traveling ke Belitung. Seperti yang telah aku ceritakan di awal, saat ini aku jomlo alias tidak punya pasangan. Sebenarnya bisa sih aku membayangkan jalan-jalan bareng #TemanHidup tapi aku akan mencoba realistis, jadi aku akan menghitung budgeting ini aku yang traveling sendirian.
Jika memang kamu berencana traveling bareng #TemanHidup, kamu bisa menyesuaikan budgeting ini, oke?
Budget untuk tiket pesawat: Rp1.645.242 + Rp1.315.600 = Rp3.020.842
Budget untuk hotel Golden Tulip Belitung: Rp532.00 x 2 = Rp1.064.000
Budget untuk hotel Swiss-Belresort Belitung: Rp680.000 x 2 = Rp1.360.000
Budget untuk sewa motor di Belitung: Rp300.000
Budget untuk jemputan bandara: Rp200.000
Budget untuk ke tempat wisata: Rp300.000
Budget untuk makan: Rp400.000
Budget untuk lain-lain: Rp500.000
Jadi total keseluruhan budgeting yang dibutuhkan untuk solo traveling ke Belitung adalah Rp7.144.842. Jumlah ini dapat berubah sesuai dengan objek wisata yang ingin dituju dan lainnya. Alangkah baiknya jika Anda memiliki biaya lebih dari budgeting yang telah dibuat agar bisa digunakan sebagai dana darurat saat berada di Belitung.
Traveloka: Teman Perjalanan Terbaikku
Bandara, suara riang pertemuan, dan tangis tertahan atas perpisahan jadi pemandangan yang tidak terpisahkan siang hari itu. Aku memeriksa tiket pesawat dari smartphone yang ada di tanganku. Aku sudah pesan tiket pesawat di Traveloka sejak satu minggu yang lalu dan di Traveloka aku tidak perlu repot-repot print tiket pesawat. Saat check-in aku tinggal menunjukan bukti pembelian tiket kepada petugas bandara.
Aku memeriksa jam tangan dan celingukan ke kanan dan ke kiri mencari seseorang yang katanya sudah menunggu di sini sejak setengah jam yang lalu. Setelah memutar kepala beberapa kali, kulita seorang laki-laki berdiri dengan koper ada di sampingnya, dia melambaikan tangan ke arahku.
Aku berjalan mendekatinya dan saat ada di depannya kulemparkan senyuman. Dia juga tersenyum, membalas senyumanku.
"Katanya Intan udah nunggu di dalam," ucapnya.
"Sama someone dia?" tanyaku.
"Iya, jawabnya sambil tersenyum."
Traveling jadi salah satu bagian yang kucintai dalam hidup. Saat traveling aku bisa menemukan bagian dari diriku yang tidak kutemukan ketika berada di rumah. Traveling adalah sesuatu yang spesial, baik itu dilakukan sendirian, berdua, atau bersama teman-teman yang aku cintai, dan Traveloka mendukung hal yang kucintai ini dengan sempurna. Pesan tiket pesawat, booking hotel, pesan tiket kereta, dan semua kebutuhan traveling dan healing semua bisa ditemukan di Traveloka. Traveloka, teman perjalanan terbaikku.
Buat kamu yang penat dengan aktivitas padat dan butuh healing ini saatnya untuk #LihatDuniaLagi bersama Trabeloka. Yuk ‘#LihatDuniaLagi dan bikin #StaycationJadi’ dengan Traveloka! Langsung meluncur ke Traveloka lewat link ini: https://trv.lk/kompetisi-lihatdunialagi-bloggerperempuan.
Get notifications from this blog