Satu Tahun Kerja di Kledo: Ceritaku Mendapatkan Pekerjaan Impian
Satu tahun lalu, yaitu tanggal 20 April menjadi hari pertama aku kerja di Kledo. Sebelumnya aku nggak pernah mengira atau merencanakan kerja di start-up software akuntansi. Software akuntansi aja aku baru tahu setelah diterima di Kledo.
Kalau dipikir-pikir saat itu aku masukin lowongan ke Kledo atas dasar rasa percaya diri, hehe. Ya gimana, persyaratannya aja lulusan akuntansi atau ekonomi dan aku lulusan pendidikan sejarah. Jauh banget, kan?
Tapi yang namanya rezeki, di antara yang ngajuin lamaran, ternyata sarjana pendidikan sejarah ini yang diterima. Kata Mas Ogi, CEO Kledo, Kledo udah jodoh sama aku, makanya aku yang udah diterima, hehe.
Sebagai orang yang pernah dipecat padahal baru 3 minggu kerja, aku nggak menaruh harapan bisa lama di Kledo. Aku hanya mengusahakan yang terbaik. Nulis dengan baik. Mengerjakan kebutuhan Kledo dengan sebaik mungkin.
Ya, pokoknya menunjukan kalau aku emang cinta dengan pekerjaanku ini (emang beneran cinta sih, hehe). Masalah nanti tiba-tiba berhenti di tengah jalan atau nggak selama berjodoh, ya nggak apa-apa. Yang penting udah usahakan yang terbaik.
Kledo Adalah Impianku
Jadi, di tahun 2017 saat awal-awal skripsi, aku menanyakan ke diri sendiri, “Apa rencana kamu ke depannya? Apa karir yang kamu inginkan?” Setelah berbulan-bulan memikirkan impian tersebut, akhirnya aku memilih fokus ke 3 hal: nulis, bisnis, traveling. Aku nggak tahu nulis ini ke mana arah tujuannya, mau nulis fiksi atau non fiksi, yang penting aku mau jadi penulis.
Kenapa sih aku harus memilih hal yang ingin aku fokuskan? Yang namanya fokus, kita pasti harus tahu apa tujuan utama kita, kan? Kalau kita aja nggak tahu dengan jelas apa mau kita dan apa tujuan kita, ya susah buat fokus. Padahal, kalau kamu mau maksimal mewujudkan impian, kamu harus fokus.
Lalu sekitar awal tahun 2019, setelah mengikuti acara bisnis di UGM, aku punya impian kerja di start-up atau di Jogja. Start-up tujuanku saat itu ya semacam Ruang Guru atau start-up lainnya, sedangkan impianku kerja di Jogja adalah bisa kerja di Mojok. Kebetulan saat itu aku udah jadi pembaca setia Mojok selama satu tahun.
Setelah perjalanan panjang. Setelah lulus mencoba survive dengan bisnis, lalu setelah kerja malah dipecat padahal baru 3 minggu, akhirnya aku diterima kerja di Kledo. Saat itu aku udah pasrah banget. Pulang ke rumah setelah mencoba bertahan di Bandar Lampung dengan alasan lagi corona, padahal aku nggak punya duit saat itu. Selama hampir sebulan di rumah cuma nulis dan mencoba mencari keajaiban akan ada hari yang terang di hidupku, wkwk.
Setelah segala kesusahan dan perjuangan, akhirnya aku bertemu lowongan Kledo. Aku yang emang udah sering nyari lowongan di OLX, menemukan lowongan penulis untuk perusahaan startup berbasis software akuntansi.
Halah, mbuh software akuntansi iku opo. Pokoknya saat itu aku hubungi kontak yang tersedia untuk mengajukan lamaran kerja.
Aku nggak terlalu berharap diterima. Bahkan, saat Mas Ogi menghubungi kembali untuk memintaku penulis artikel bisnis. Saat itu aku belum bisa memberikan artikel yang bener-bener bagus, tapi akhirnya aku dihubungi lagi karena aku diterima.
Saat itu aku nggak terlalu menganggap serius sampai aku gemetaran nggak nyangka. Aku iya iyain aja tawaran Mas Ogi saat itu, termasuk saat diminta kerja mulai tanggal 20 April.
Mungkin karena pernah gagal di pekerjaan utama dan aku sering banget dikecewakan karena berharap (hahahaha) jadinya aku nggak banyak berkhayal tentang pekerjaan baruku ini. Ya udah jalani aja, gitu. Saat diminta install ini, ya install. Apapun pokoknya diikuti, termasuk mulai belajar artikel-artikel tentang bisnis.
Banyak Belajar dari Kledo
Aku nggak tahu kebaikan apa yang pernah aku atau keluargaku lakukan sampai bisa kerja di Kledo. Kledo benar-benar impianku: kerja fleksibel, dari rumah (bisa sambil rebahan, nggak mandi, baru melek juga bisa), team yang super banget, atasan yang baik dan bisa menjadi tempat belajar, dan lainnya.
Bahkan aku masih tetap bisa menggunakan akhir pekanku untuk kegiatan lainnya, kayak nulis blog, nonton drakor (difasilitasi Netflix), dan ya main sama temen.
Sebagai perusahaan yang baru banget berdiri (aku jadi penulis pertama di Kledo), Kledo memiliki nahkoda yang super banget. Aku yang memperhatikan setiap tugas yang diberikan Mas Ogi, jadi tahu: oh, ternyata begini cara manage bisnis.
Dari Mas Ogi aku juga tahu untuk berada di posisi atas kita harus bersabar dan bekerja dari hal-hal kecil terlebih dahulu. Mas Ogi sering bilang ke aku, “Nggak usah langsung ada di posisi pertama, pelan-pelan aja.”
Di saat karyawan lainnya bekerja dengan target, aku malah diminta pelan-pelan aja. Tapi apa yang dibilang Mas Ogi itu bener banget, kadang karena terlalu dikejar target ada di posisi atas kita sering mengabaikan kualitas. Padahal untuk mempertahan posisi atas itu yang dibutuhkan kualitas.
Selain belajar tentang bisnis, aku juga belajar SEO (Search Engine Optimalization) dari Kledo. Saat awal masuk Kledo, aku nggak ngerti apa itu SEO. Aku mulai belajar SEO dari buku, internet, dan bertanya ke Mas Ogi yang emang udah berpengalaman banget.
Saat kita bekerja di suatu perusahaan, pastinya kita nggak hanya butuh upah atau gaji, tapi juga kita bisa belajar apa dari perusahaan tersebut. Menurutku Kledo udah memberikan semua yang aku butuhkan tersebut.
Mulai Mengurus Blog Pribadi
Aku sudah berencana membeli Top Level Domain atau TLD sejak bulan Juli tapi maju-mundur karena nggak yakin aku bisa konsisten ngurus blog. Hingga di sebuah percakapan dengan Mas Ogi di Slack, aku akhirnya memutuskan untuk membeli TLD untuk blogku. Mas Ogi bilang blog bisa menjadi portofolio dan sarana belajar SEO atau Search Engine Optimalization.
Aku membeli TLD pada bulan September dan sejak saat itu blogku menggunakan domain https://www.halodesi.com. Aku nggak membebani diriku dengan keharusan update setiap hari atau setiap minggu, aku ingin dengan blogku ini aku bisa bersenang-senang.
Makanya, aku memilih niche lifestyle yang lebih tepatnya bahas drama Korea. Kan udah serius nulis di Kledo, blog harus buat nulis senang-senang dong.
Karena Kledo Aku Mengenal Teman-Teman Blogger
Sama seperti nulis fiksi, untuk mengembangkan blog, seorang blogger perlu bergabung ke komunitas blogger atau setidaknya berkenalan dengan para blogger yang akan memberikan banyak ilmu.
Aku yang masih baru banget di dunia blog, tentu tidak punya teman-teman blogger. Teman-teman bloggerku sebatas teman-teman di komunitas menulis yang kebetulan juga menjadi blogger.
Hingga di Bulan November (kalau nggak salah), aku diminta Mas Ogi untuk handle job guestpost Kledo. Saat itu aku diminta untuk mencari blogger untuk keperluan backlink Kledo dan karena projek ini, aku jadi mengenal banyak teman-teman blogger yang ternyata nggak sungkan berbagi tips-tips ngeblog.
Salah satunya adalah Nyi Penengah Dewanti. Sebenarnya aku kenal beliau sejak 2011 karena kami tergabung di komunitas menulis yang sama. Dulu cuma tahu dan say hi beberapa kali, tapi sejak aku ngeblog aku jadi sering berinteraksi dengan Nyi. Nyi ini baik banget, bahkan sampai memberikan tips dan trik menang lomba yang akhirnya membuat aku bisa masuk juara favorit di lomba blog pertamaku.
Selain Nyi ada lagi Mas Agung Kharisma. Kalau Mas Agung ini aku benar-benar kenal dari projek guespost Kledo. Mas Agung juga banyak sharing ke aku tentang dunia blog dan mengajakku bergabung ke agen penulis konten miliknya.
Aku yang emang lagi nyari-nyari uang tambahan (buat jajan, wkwk) senang dong, karena di antara agen artikel lainnya, DBP milik Mas Agung yang memberikan fee paling gede dan juga nggak ada revisi (sejauh ini).
Mulai Kerja Freelance
Dulu, saat aku masih kuliah, rasanya pekerjaan-pekerjaan freelance itu susah banget diraih. Aku bahkan pernah mengundurkan diri sebelum mendapatkan fee pertama. Kejadian itu sempet membuat insecure tapi kata temanku, agen artikel itu emang nggak bener, dia juga mengundurkan diri dengan kasus yang sama kayak aku.
Dari awal kerja di Kledo, aku emang udah freelance. Saat itu aku rajin ngirim artikel ke Terminal Mojok hingga bisa tembus 22 artikel. Tapi karena Terminal Mojok makin lama makin susah, akhirnya aku nyari yang emang nggak akan ditolak.
Aku coba nyari di OLX tapi bayarannya kecil banget. Hingga akhirnya aku kenal Mas Agung ini dan setelahnya aku kenal aplikasi bernama Fastwork.
Aku nggak ambil banyak job di DBP (punya Mas Agung) dan pesanan di Fastwork juga belum banyak, tapi dari hasil freelance itu lumayan aku jadi bisa tambah uang jajan di Alfamart, haha. Lain kali aku akan bahas gimana cara mendapatkan pesanan pertama di Fastwork dan cerita lainnya tentang kerja freelance.
Jika Sudah Ketemu Jalannya, Semua Jadi Lebih Mudah
Kalau diminta menjelaskan kenapa aku bisa kerja di Kledo, aku nggak bisa menjelaskan. Semua kayak udah ada jalannya sendiri. Termasuk gimana aku sekarang bisa menemukan kerjaan freelance. Dulu, saat masih kuliah susah banget rasanya aku dapatin duit dari nulis.
Udah rencanain mau nulis ini nulis itu tapi akhirnya nggak jadi. Bahkan saat akhirnya mencoba gabung agen nulis, eh diminta mengundurkan diri, hahaha.
Kadang hidup emang semiris itu, tapi jangan menyerah, percayalah akan ada hari esok yang lebih baik. Aku juga nggak pernah menyangka akan menjadi penulis konten seperti sekarang ini.
Dulu saat baru lulus gambaranku tentang masa depan adalah aku menjadi pengusaha rajutan. Nggak apa-apa, semua yang memiliki peluang emang wajib untuk dicoba dan diperjuangkan. Perkara hasil, biar Tuhan yang menentukan.
Kesimpulan
Buat Temen-Teman yang saat ini sedang berjuang mencari pekerjaan, jangan berputus asa. Emang nyari kerjaan bukan hal yang mudah tapi percaya aja semua akan ada jalannya jika kita berusaha secara maksimal. Semangat. Semangat. Semangat!
Get notifications from this blog
Selamat setahun bekerja di Kledo, Desi!
ReplyDeleteSemoga sukses selalu ke depannya.
Memang selalu ada jalan pembuka untuk masuk ke beberapa pintu yang bisa jadi peluang kesuksesan kita.
Tetap semangat dan fokus ya, Des!
Selanat ya Ddsi telah menemukan dan bekerja di tempat yang memang kamu inginkan. Pasti enjoy banget ya kerjanya karena sesuai dengan passion kamu. Sukses terus dan semoga berjodohnya lama ya.
ReplyDeleteTerimakasih sudah berbagi pengalamannya, memang harus ada perencanaan dalam hidup. Semoga apa yang sedang dijalani skrg senantiasa berkah
ReplyDelete