No Debat! Kerja Remote Adalah Pekerjaan Impian Semua Orang
Tahun ini saya dipecat dari pekerjaan pertama saya. Sebuah pengalaman yang sebenarnya malu untuk saya ceritakan. Terlebih ada beberapa teman yang bilang, "Nggak mungkin kamu dipecat tanpa alasan, harusnya kamu intropeksi." Pernyataan yang cukup menyakitkan buat orang yang baru saja gagal.
Saat itu saya dipecat karena ada rekan kerja yang tidak nyaman bekerja dengan saya dan melaporkannya ke atasan. Padahal saat itu saya baru kerja 3 minggu dan orang yang melaporkan saya itu baru bekerja 2 minggu. Karena pengalaman ini, saya jadi aras-arasan mau kerja kantoran lagi. Takut hal itu terulang dan membuat saya makin insecure.
Setelah 2 bulan menganggur, akhirnya saya kembali dapat pekerjaan. Saya diterima kerja di sebuah perusahaan start-up berbasis software akuntansi dan seolah menjawab ketakutan saya, pekerjaan ini dilakukan secara remote.
Kerja remote artinya saya tidak perlu pergi ke kantor dan artinya saya juga tidak perlu berhadapan dengan rekan kerja. Ini adalah pekerjaan impian sayaz ujar saya saat itu. Tapi setelah bekerja selama lebih dari setengah tahun, bagi saya ini adalah pekerjaan impian semua orang.
Baiklah, ini saya jelaskan kenapa pekerjaan remote ini jadi impian semua orang.
#1 Bisa Kerja sambil Rebahan
Bagi warga negara +62 yang hobi banget rebahan, pasti punya kerjaan yang bisa dilakukan sembari rebahan itu kenikmatan yang hakiki. Nah, kerja remote ini bisa jadi solusi buat Anda yang ingin tetap kerja sembari rebahan.
Tidak hanya rebahan, kerja remote juga bisa dilakukan sembari nongkrong di kafe bareng teman, lalu berghibah ria. Selagi itu tidak mengganggu produktifitas pekerjaan dari kantor.
#2 Nggak perlu mandi dan dandan rapi
Ini alasan kenapa saya sangat menyukai pekerjaan secara remote. Karena kerja dari rumah, saya tidak dituntut untuk mandi dan berpakaian rapi. Saya bisa kerja begitu bangun tidur atau di saat orang-orang masih tidur.
Tidak ada yang protes ketika saya tidak mandi seharian dan saya juga bisa memakai baju apa saja. Dengan begitu, saya tidak perlu repot memikirkan baju, sepatu, dan tas seperti layaknya pekerja kantoran.
#3 Lebih hemat
Dengan kerja remote, saya bisa lebih berhemat. Saya tidak membutuhkan motor untuk berangkat kerja, dengan begitu saya tidak perlu membeli bensin layaknya pekerja kantoran.
Saya juga bisa sarapan dan makan siang di rumah, dengan begitu saya tidak perlu mengeluarkan uang untuk makan. Itu juga, berlaku untuk biaya kos. Kerja remote bisa dilakukan dari rumah masing-masing, dengan begitu anggaran uang kosan bisa untuk lainnya.
Selain kemudahan-kemudahan itu, kerja remote juga tetap memiliki kekurangan-kekurangan lainnya, misalnya kurangnya gerak saat kerja remote yang mengakibatkan pegel-pegel, pantat sakit, sampai sakit kepala.
Belum lagi penampilan yang nggak ada bedanya sama pengangguran sering jadi bahan nyinyiran tetangga. Tapi apalah arti nyinyiran tetangga jika gaji selalu diterima setiap bulan?
Get notifications from this blog
Aku bukan kerja remote sih, tapi semi remote, 70% wfh, 30% cek gudang, cek staff operasional, meeting, survei lokasi, interview calon tim baru, ketemu client dan lain lain.
ReplyDeleteMungkin karena aku dominan extrovert, pekerjaan remote sangat menyiksa. Aku butuh ketemu orang face to face, ngobrol langsung dan keramaian hahahahaha
Yaa begitulah seleraku emang'lain' ahahaahahaa
Oh iya, kerja remote emang cocok buat orang introvert
ReplyDelete