7 Hal tentang Bisnis Start-Up yang Wajib Diketahui, Nam Do-san Banget!
Dunia perdrakoran masih heboh dengan dua episode awal drama Start-Up yang dibintangi oleh Bae Suzy, Nam Joo-hyuk, Kim Seon-ho, dan Kang Han-na. Kehebohan ini bisa dilihat dari masuknya drama Start-Up di trending Twitter di malam penayangannya. Pecinta drama Korea seperti aku sangat antusias untuk menonton drama Start-Up setiap minggunya. Ngomong-ngomong soal Start-Up, sebenernya kamu tahu nggak sih start-up itu apa?
Karena menurut tebakanku pasti setelah tayangnya drama Start-Up akan banyak dari pecinta drakor yang mendadak menyukai dunia start-up dan berharap bisa bekerja atau menjadi sajangnim start-up suatu saat nanti, persis seperti tokoh-tokoh di drama Start-Up.
Sebenarnya bisnis start-up itu apa sih? Kenapa drama Korea sampai mengangkat bisnis satu ini menjadi tema cerita, bahkan sampai dijadikan judul. Buat kamu yang penasaran dengan bisnis yang dikembangkan Nam Do-san dkk, wajib banget baca artikel ini hingga selesai, okay?
Tentang Bisnis Start-Up
Sejak pembukaan alias prolog, drama Korea Start-Up sudah menyajikan bagaimana gemerlapnya industri start-up saat ini. Di drama tersebut kamu bisa melihat bagaimana megahnya pembukaan Sand Box sampai gemerlap lampu memenuhi langit dan membentuk tulisan 'Sand Box'.
Meski aku nggak berhasil menemukan bergerak di bidang apa si Sand Box ini, namun menurut tebakanku Sand Box merupakan start-up dibidang AI atau kecerdasan buatan.
Bidang ini juga yang sedang dikembangkan oleh Nam Do-san, dkk. Sebenarnya start-up ini apa sih? Kenapa bisnis sangat terkenal sampai menjadi tema dan judul drama Korea?
Start-up merupakan sebuah perusahaan rintisan yang merujuk pada perusahaan-perusahaan yang belum lama beroperasi. Biasanya bisnis ini diidentikan dengan perusahaan di bidang teknologi.
Di Indonesia sendiri banyak bisnis dan perusahaan start-up yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, sebut saja Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak, Ruang Guru, Traveloka, dan lainnya.
Agar lebih jelas, ada 7 hal tentang bisnis start-up yang mesti kamu ketahui tentang bisnis start-up, yaitu:
1. Usia Perusahaan Start-Up Kurang dari 3 Tahun
Bisnis start-up merupakan bisnis dengan usia kurang dari 3 tahun. Ini alasannya kenapa bisnis atau perusahaan start-up disebut sebagai perusahaan rintisan, karena usianya memang masih dalam tahap rintisan atau pengembangan.
2. Memiliki Pegawai yang Kurang dari 20 Orang
Selain memiliki usia kurang dari 3 tahun. Bisnis start-up juga memiliki pegawai atau karyawan kurang dari 20 tahun. Sebagai perusahaan rintisan yang masih mengembangkan diri membuat bisnis start-up hanya memperkerjakan sedikit karyawan.
3. Memiliki Pendapatan Kurang dari $100.000/tahun
Perusahaan atau bisnis start-up juga memiliki pendapatakan yang belum begitu besar yaitu kurang dari $100.000/tahun atau sekitar kurang dari Rp 1.400.000.000/tahun.
4. Dalam Tahap Perkembangan
Perusahaan atau bisnis start-up juga merupakan perusahaan yang masih dalam tahap perkembangan. Karena masih dalam perkembangan ini biasanya bisnis start-up sedang giat-giatnya mencari investor untuk memberikan suntikan modal di bisnis ini.
5. Biasanya Beroperasi di Bidang Teknologi
Start-up juga identik dengan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Teknologi di sini mulai dari pengembangan website, game, e-commerse, aplikasi edukasi, AI, dan lainnya.
6. Produk Berbentuk Aplikasi Digital
Start-up memiliki produk dalam bentuk aplikasi digital. Ini artinya produk start-up tidak memiliki produk fisik.
7. Beroperasi melalui Website
Start-up beroperasi melalui website yang bisa diakses dari search engine. Meski ada start-up yang berbentuk aplikasi, namun pasti start-up tersebut memiliki website.
Membangun Bisnis Start-Up, Bagaimana Caranya?
Buat kamu yang udah nonton Start-Up episode dua pasti tahu bagaimana Nam Do-san berjuang mengembangkan bisnis start-up yang ia mulai bersama teman-temannya.
Bagaimana ia berkutat di depan komputer dan melakukan coding hingga bisa menampilkan hasil yang ia inginkan. Bagaimana kesehariannya yang persis seperti gembel dengan lingkungan kerja yang lumayan berantakan.
Belum lagi bagaimana orang tua Nam Do-san meragukan bisnis start-up milik anaknya tersebut.
Membangun bisnis start-up bukan sesuatu yang mudah. Sebagai orang yang pernah berkecimpung di dunia bisnis dan beberapa kali mengikuti acara bisnis, memulai bisnis itu rasanya seperti kamu memiliki harapan dan impian namun nggak tahu kapan impian dan harapan itu akan terwujud.
Saat kamu mengatakan ke orang-orang tentang bisnismu, orang-orang akan memandangmu sebagai orang yang banyak berkhayal.
Namun buat kamu yang tertarik dengan bisnis start-up kamu harus percaya dengan apa yang kamu impikan dan mencoba beberapa cara ini:
1. Temukan Ide Bisnis Start-Up
Cara pertama yang harus dilakukan untuk membangun bisnis start-up adalah dengan menemukan ide bisnis start-up. Ada banyak pilihan ide bisnis start-up, mulai dari game, pengembang website, e-commerse, transportasi, dan lainnya.
Namun penting banget untuk memilih ide bisnis yang memang kamu kuasai atau kamu sukai, karena dengan begitu kamu akan lebih mudah untuk mengembangkannya.
2. Membuat Rencana Bisnis Start-Up
Kedua, kamu harus membuat rencana bisnis start-up yang akan kamu kembangkan. Ketahuilah, membuat rencana bisnis yang matang adalah kunci bagaimana kesuksesan bisnis kedepannya. Rencana itu layaknya peta yang akan menjadi arah kemana bisnis akan dibawa.
3. Mencari Sumber Dana
Ketiga, mencari sumber dana. Dalam drama Start-Up, episode dua diberi judul Teman, Keluarga, dan Orang Bodoh Adalah Investor Pertama, ini artinya ada beberapa cara mendapatkan sumber dana untuk memulai bisnis start-up yaitu dengan mengajak teman atau keluarga untuk menjadi investor pertama.
Selain teman atau keluarga, kamu bisa menggunakan uang pribadi yang telah dikumpulkan sebagai modal. Tentu ini lebih baik dibandingkan investor lainnya. Setelah itu, kamu bisa memikirkan bagaimana cara mendapatkan investor dari pihak lain.
4. Menemukan Partner yang Tepat
Mustahil rasanya jika kamu ingin mengembangkan start-up sendirian. Nam Do-san saja memiliki teman-teman yang dijadikan partner membuat aplikasi.
Kamu bisa mengajak kerabat atau teman terdekatmu untuk bergabung, namun pastikan teman atau kerabat tersebut dapat dipercaya dan memiliki ketertarikan di bidang yang sama.
5. Bangun secara Online dan Offline
Kelima, kamu juga harus membangun start-up secara online dan offline. Offline yang dimaksud di sini adalah kamu memiliki kantor sebagai tempat kerja.
6. Jaga Hubungan Baik dengan Konsumen
Keenam, pastikan kamu menjaga hubungan baik dengan konsumen. Bagaimana pun, konsumen adalah pihak yang akan menggunakan produk yang kamu buat dan memberikan pendapatan ke bisnismu.
7. Jangan Mudah Menyerah
Terakhir, jangan mudah menyerah. Cara ini berlaku dalam semua hal di dunia, terlebih di bidang bisnis start-up. Kamu nggak akan langsung berhasil ketika memulai bisnis start-up.
Kamu mungkin memiliki waktu yang cukup lama untuk mengembangkannya dan jangan mudah menyerah adalah kunci bisnismu tetap bertahan dan berkembang.
Bagaimana? Tertarik untuk mengembangkan bisnis seperti Nam Do-san? Jika ingin membaca lebih lengkap tentang bisnis start-up, kamu bisa membaca Ide Bisnis Start-Up ini atau Tips Mengembangkan Bisnis Start-Up ini. Jika belum menonton drama Start-Up, yuk baca Review Drama Korea Start-Up ini!
Get notifications from this blog