Alasan yang Membuatmu Wajib Nonton Its Okay to Be Not Okay
Apa? Kamu belum nonton drama It’s Okay to Not Be Okay? Gwenchanha, gwenchanha! Buat kamu yang belum nonton drama It’s Okay to Not Be Okay mungkin harus membaca beberapa alasan yang membuatmu harus segera nonton. Seperti yang pecinta drakornketahui, pertengahan tahun 2020, dunia perdrakoran dihebohkan oleh drama terbaru dari Kim Soo-hyun yang berjudul It’s Okay to Not Be Okay. Drama ini merupakan drama pertama Kim Soo-hyun sebagai pemain utama setelah selesai wajib militer. Sebenarnya ada beberapa drama lainnya yang ia bintangi pasca wajib militer seperti Hotel del Luna dan Crash Landing on You, namun di sana Kim Soo-hyun hanya berperan sebagai cameo yang muncul satu kali doang. Apakah kamu termasuk orang yang mengikuti drama It’s Okay to Not Be Okay? Buat yang belum nonton, kamu harus memperhatikan beberapa alasan ini dan yakin nggak rugi melewatkan drama Korea satu ini?
Mengangkat Tema Cerita Tentang Kesehatan Mental
Salah satu kelebihan drama Korea dengan sinetron Indonesia adalah drama Korea memiliki tema cerita yang nggak melulu soal percintaan. Biasanya ada ilmu pengetahuan tertentu yang dimuat di sana dan drama It’s Okay to Not Be Okay mengangkat tema tentang kesehatan mental. Ini tentu bukan drama Korea pertama yang mengangkat tema tersebut, sebelumnya ada drama It’s Okay This is Love yang diperankan oleh Jo In-sung dan Kong Hyo-jin dan beberapa drama lainnya. Namun drama It’s Okay to Not Be Okay menampilkan sesuatu yang lebih komplit. Ada salah satu tokoh yang mengalami autism dan juga tokoh-tokoh lainnya yang memiliki trauma di masa lalu yang membentuk karakternya di masa sekarang. Keren deh pokoknya
Karakter Tokoh yang Kuat
Salah satu pertimbangan aku dalam menentukan sebuah drama Korea layak tonton atau tidak adalah karakteristik tokoh yang ada di sana. It’s Okay to Not Be Okay menjadi drama yang membuat aku jatuh cinta dengan tokoh-tokoh yang ada di sana, khususnya Ko Moon-young. Ko Moon-young merupakan penulis dongeng memiliki sifat anti sosial. Dia memiliki streotip tersendiri yang menurut aku sangat unik dan nyeleneh, yang sebenarnya dipengaruhi oleh pola asuh orang tuanya saat dia kecil. Seperti tentang penyihirlah yang lebih cantik atau anak zombie yang lebih membutuhkan makanan daripada kasih akung. Dengan Ko Moon-young ini aku merasa memahami karakter manusia yang ternyata nggak harus selalu baik seperti di sinetron, tetapi juga ada sisi-sisi gelapnya.
Berlainan dengan Ko Moon-young yang sering meledak, karakter Moon Gang-tae yang diperankan oleh Kim Soo-hyun jauh lebih tenang. Terlebih dia memang bekerja sebagai perawat jiwa dan sering berhubungan dengan pasien gangguan jiwa. Dia tipe-tipe manusia yang menerima keadaan dan tidak terlalu banyak protes dengan apa yang ia alami. Salah satunya adalah saat ia harus diberhentikan dari rumah sakit tempatnya bekerja karena alasan sepele. Satu lagi karakter yang sangat apik dimainkan oleh Oh Jung-se Ahjussi, yaitu Moon Sang-tae, kakak Moon Gang-tae yang autis. Dari drama ini aku tahu kehidupan seorang autis yang harus benar-benar diarahkan agar bisa lebih tenang. Aku jadi penasaran bagaimana cara Gang-tae mengajari semua itu kepada kakaknya saat mereka hanya hidup berdua.
Pesan yang Berhubungan dengan Parenting
Di salah satu episode, ada adegan dimana Moon Gang-tae membaca buku dongeng yang ditulis oleh Ko Moon-young berjudul Kisah Hidup Zombie. Dalam buku tersebut dikisahkan seorang anak zombie yang berbeda dengan anak lainnya dan sang ibu menyadari anak tersebut tidak memiliki perasaan dan hanya memiliki nafsu makan. Untuk itu ibunya mengurung anak tersebut dan hanya memberinya makanan dari hewan ternak yang dicuri. Sampai akhirnya terjadi wabah dan tidak ada hewan yang bisa dicuri. Agar tetap bisa memberi anaknya makanan, ibu tersebut memberikan kakinya kemudian tangannya dan saat tersisa tubuhnya, ibu tersebut memeluk anaknya agar anaknya bisa memakan tubuh ibunya. Saat itulah anak zombie tersebut berkata, “Kau sangat hangat.”
Kisah tersebut sangat selaras dengan kisah hidup Moon Gang-tae yang merasa diabaikan ibunya, padahal ia sangat membutuhkan kasih akung ibunya alih-alih dilahirkan untuk melindungi kakaknya yang autis. Selain Moon Gang-tae kisah tersebut juga sama seperti Kwon Gi-do yang mengalami gangguan jiwa karena tidak bisa memenuhi harapan orang tuanya. Kwon Gi-do dianggap tidak berguna karena tidak sesuai seperti yang dibutuhkan orang tuanya saat melahirkannya. Selain itu, drama ini juga mengisahkan kesalahan dalam pola asuh dapat menyebabkan trauma yang dialami hingga dewasa, seperti yang dialami oleh Ko Moon-young. Duh, mewek nonton bagian ini.
Get notifications from this blog